Orangutan hanya bisa ditemukan di Asia, tepatnya di pulau Kalimantan dan Sumatera, dan beberapa di Sabah dan Sarawak, Malaysia. Orangutan diciptakan oleh Tuhan memiliki peran yang unik, salah satunya adalah sebagai penyebar benih di alam. Orangutan di alam liar, makan buah, biji, daun, kulit kayu, rayap, serangga, dan juga suka minum madu. Orangutan dewasa akan siap untuk kawin ketika usia 10-11 tahun. Dengan kehamilan seperti manusia, berkisar 9 bulan. Orangutan akan memiliki satu bayi (ada juga kelahiran kembar, tapi jarang terjadi) dan dipelihara dengan orang tua mereka sampai 5-6 tahun. Bayi-bayi orangutan akan belajar mengenali makanan mereka, belajar bagaimana untuk bertahan, identifikasi predator, belajar bagaimana irama musim buah, mengambil madu, membuat sarang untuk tidur, dll
97% DNA orangutan mirip dengan manusia. Orangutan dapat merasa sakit, bosan, stres, jatuh cinta, sedih, dll Secara fisik, Anda juga bisa melihat dari telapak tangan, jari, telinga, mata dan bahkan struktur gigi dan perilaku yang mirip dengan bentuk manusia. Orangutan dan manusia telah saling penyakit dapat menyebar. Seperti Sebuah hepatitis, tuberkulosis (TBC), cacingan, rabies, herpes, dll Hal ini menunjukkan bahwa orangutan memiliki hubungan erat dengan manusia.
Di Indonesia, orangutan salah satu hewan ke dalam kategori binatang liar dilindungi oleh Undang-Undang (UU NO 5 Tahun 1990.) Tentang: Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Pada UU tersebut diatur: setiap orang dilarang untuk membunuh, perburuan, perdagangan. Margasatwa harus dilindungi, baik dalam hidup atau situasi kematian. Jika ada penyalahgunaan, maka mereka akan mendapatkan 5 tahun penjara dan denda 100 juta rupiah.
Jumlah orangutan di alam terus menurun tajam sejalan dengan konversi hutan menjadi perkebunan kelapa sawit, penebangan hutan, perburuan liar dan perdagangan ilegal. Pada 2004, survei menunjukkan bahwa Borneo orangutan di alam liar, sekitar 50.000 individu. Dan tahun ini adalah tahun 2012, di mana selama rentang waktu antara 2004-2012 pembukaan hutan dan konversi hutan menjadi perkebunan kelapa sawit untuk dilanjutkan dan bisa memastikan jumlah di alam liar telah menurun tajam.
Eksosistem ada jika ada
Tidak ada komentar:
Posting Komentar