Selasa, 25 Desember 2012

5.2. PENGERTIAN KALIMAT EFEKTIF BESERTA CONTOHNYA



PENGERTIAN KALIMAT EFEKTIF
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulis yang memiliki sekurang-kurangnya subjek dan predikat. Bagi seorang pendengar atau pembaca, kalimat adalah kesatuan kata yang mengandung makna atau pikiran. Sedangkan bagi penutur atau penulis, kalimat adalah satu kesatuan pikiran atau makna yang diungkapkan dalam kesatuan kata.
Efektif mengandung pengertian tepat guna, artinya sesuatu akan berguna jika dipakai pada sasaran yang tepat. Pengertian edektif dalam kalimat adalah ketepatan penggunaan kalimat dan ragam bahasa tertentu dalam situasi kebahasaan tertentu pula.
Beberapa definisi kalimat efektif menurut beberapa ahli bahasa:
1.Kalimat efektif adalah kalimat yang bukan hanya memenuhi syarat-syarat komunikatif, gramatikal, dan sintaksis saja, tetapi juga harus hidup, segar, mudah dipahami, serta sanggup menimbulkan daya khayal pada diri pembaca. (Rahayu: 2007)
2.Kalimat efektif adalah kalimat yang benar dan jelas sehingga dengan mudah dipahami orang lain secara tepat. (Akhadiah, Arsjad, dan Ridwan: 2001)
3.Kalimat efektif adalah kalimat yang memenuhi kriteria jelas, sesuai dengan kaidah, ringkas, dan enak dibaca. (Arifin: 1989)
4.Kalimat efektif dipahami sebagai kalimat yang dapat menyampaikan informasi dan informasi tersebut mudah dipahami oleh pembaca. (Nasucha, Rohmadi, dan Wahyudi: 2009)
Dari beberapa uraian di atas dapat diambil kata kunci dari definisi kalimat efektif yaitu sesuai kaidah bahasa, jelas, dan mudah dipahami. Jadi, kalimat efektif adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa, jelas, dan mudah dipahami oleh pendengar atau pembaca.



KALIMAT INI EFEKTIF

Berbagi upaya yang akan di lakukan oleh kedua pihak pasangan cagub DJI jakarta akan "bertarung" di putan yang kedua. Salah satu yang akan di prediksi adalah ISU SARA yang akan di jadikan senjata.
Mengingat salah satu dari kedua wakil gubernur adalah keturunan Tionghoa dari pasangan Jokowi, yaitu Basuki Tjahaja Purnama ,jadi kemungkinan isu SARA akan kembali muncul walaupun Ahok sendiri percaya lawannya tidak bakal main keji macam begitu. suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA). Menurutnya, isu tersebut dianggap sudah tidak mempan untuk masyarakat modern Ibu Kota.


KALIMAT INI TIDAK EFEKTIF

Berbagai upaya akan dilakukan oleh dua pasangan cagub DKI Jakarta yang akan “bertarung” di putaran kedua. Salah satu yang diprediksi akan kembali dijadikan senjata adalah isu SARA . Mengingat salah satu kandidat wakil gubernur dari pasangan Jokowi, yaitu Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang merupakan keturunan Tionghoa, jadi bukan tidak mungkin isu SARA akan kembali muncul walaupun Ahok sendiri percaya bahwa lawannya tidak akan bermain keji seperti itu. Menyikapi hal tersebut, dia menyatakan, masyarakat Jakarta tidak akan terlalu terpengaruh oleh isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA). Menurutnya, isu tersebut dianggap sudah tidak mempan untuk masyarakat modern Ibu Kota.