Senin, 05 November 2012

5.1. RINGKASAN MAKALAH EYD

RINGKASAN EYD


Pengertian Ejaan
Pengertian Ejaan di sini ialah keseluruhan system dan peraturan penulisan bunyi bahasa untuk mencapai keseragaman. Ejaan Yang Disempurnakan adalah ejaan yang dihasilkan dari penyempurnaan atas ejaan – ejaan sebelumnya.

EYD mengatur :

1)      Pemakaian Huruf,

a.       Huruf Abjad
Huruf abjad yang terdapat di dalam bahasa Indonesia adalah : A,B,C,D,E,F,G,H,I,J,K,L,M,N,O,P,Q,R,S,T,U,V,W,X,Y,Z,

b.      Huruf Vokal
Huruf Cokal di dalam bahasa Indonesia adalah : a, i, u, e, dan o

c.       Huruf Konsonan
Huruf konsonan yang terdapat di dalam bahasa Indonesia adalah : b,c,d,f,g,h,j,k,l,m,n,p,q,r,s,t,v,w,x,y,z.

d.      Huruf Diftong
Didalam bahasa Indonesia terdapat diftong yang dilambangkan dengan ai, au, dan oi.

e.       Gabungan Huruf Konsonan
Di dalam bahasa Indonesia terdapat empat gabungan huruf yang melambangkan konsonan, yaitu kh, ng, ny, dan sy. Masing-masing melambangkan satu bunyi konsonan.

f.       Pemenggalan Kata
Pemenggalan kata pada kata dasar dilakukan dengan cara:
(1)         jika di tengah kata ada vokal yang berurutan, pemenggalan itu dilakukan diantara kedua huruf vokal itu
Contoh : aula  menjadi au-la bukan a-u-l-a
(2)         jika di tengah kata ada konsonan termasuk gabungan huruf konsonan,  pemenggalan itu dilakukan sebelum huruf konsonan
Contoh : bapak  menjadi ba-pak
(3)         jika di tengah kata ada dua huruf konsonan yang berurutan, pemenggalan itu dilakukan diantara kedua huruf  itu
Contoh : mandi menjadi man-di
(4)         jika di tengah kata ada tiga buah huruf konsonan , pemenggalan itu dilakukan diantara huruf konsonan yang pertama dan kedua
Contoh : ultra  menjadi ul-tra


2)            Pemakaian Huruf Kapital dan Huruf Miring
a.       Huruf Kapital atau Huruf Besar
Huruf Kapital dipakai sebagai huruf pertama pada awal kalimat, petikan langsung, ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan, nama gelar kehormatan, unsur nama jabatan, nama orang, nama bangsa, suku, tahun, bulan, nama geografi, dll.

b.      Huruf Miring
Huruf Miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah, surat kabar, yang dikutip dalam tulisan, nama ilmiah atau ungkapan asing, dan untuk menegaskan huruf, bagian kata, atau kelompok kata.

3)      Penulisan Kata,
a.       Kata Dasar
Kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan

b.      Kata Turunan
Kata turunan (imbuhan)

c.       Bentuk Ulang
                        Bentuk kata Ulang ditulis hanya dengan tanda hubung (-)

d.      Gabungan Kata
                        Gabungan kata yang dianggap senyawa ditulis serangkai

e.       Kata Ganti ku, mu, dan nya
                        Kata ganti, ku, mu, kau, dan nya ditulis serangkai dengan kata yang  mengikutinya

f.       Kata Depan di, ke, dan dari
                  Kata depan di dan ke ditulis terpisah

g.      Kata si dan sang
Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya

h.      Partikel
                  Partikel per yang berarti tiap-tiap ditulis terpisah

i.        Singkatan dan Akronim
Singkatan ialah bentuk istilah yang tulisannya diperpendekkan terdiri dari huruf awalnya saja, menanggalkan sebagian unsurnya atau lengkap menurut lisannya.
Contoh : PJKA, cm,  lab.
Akronim adalah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, suku kata, ataupun gabungan kombinasi huruf dan suku kata.
Contoh : rudal ( peluru kendali ), tilang ( bukti pelanggaran )

j.        Angka dan Lambang Bilangan
Penulisan angka dan bilangan terdiri dari beberapa cara yaitu :
(1)         berasal dari satuan dasar sistem internasional
Contoh : arus listrik dituliskan A = ampere
(2)         menyatakan tanda desimal
        Contoh : 3,05 atau 3.05
                                   
k.      Penulisan Unsur Serapan,
Penulisan unsur serapan pada umumnya mengadaptasi atau mengambil dari istilah bahasa asing yang sudah menjadi istilah dalam Indonesia
Contoh : president menjadi presiden

l.        Pemakaian Tanda Baca,
Pemakaian tanda baca terdiri dari tanda (.) , (,), (-), (;), (:), (”)

m.    Pedoman Umum Pembentukan Istilah
Pembentukan istilah asing yang sudah menjadi perbendaharaan kata dalam bahasa Indonesia mengikuti kaidah yang telah ditentukan, yaitu :
1.      penyesuaian Ejaan
Contoh : ae jika tidak bervariasi dengan e, tetap e
                           aerosol tetap aerosol
2.      penyesuaian huruf gugus konsonan
            Contoh : flexible  menjadi fleksibel
3.      penyesuaian akhiran
            Contoh : etalage  menjadi etalase
4.      penyesuaian awalan
            Contoh : amputation  menjadi amputasi

n.      Gaya Bahasa
Gaya bahasa ialah penggunaan kata kiasan dan perbandingan yang tepat untuk mengungkapkan perasaan atau pikiran dengan maksud tertentu. Gaya bahasa berguna untuk menimbulkan keindahan dalam karya sastra atau dalam berbicara. Gaya bahasa disebut juga majas.

a.       Gaya bahasa simbolik adalah gaya bahasa yang menggunakan perbandingan simbol benda, lambang, binatang atau tumbuhan.
Contoh : Lintah darat harus dibasmi ( Lintah darat adalah simbol pemeras, rentenir)
b.      Gaya bahasa hiperbola adalah gaya bahasa yang menyatakan sesuatu secara berlebihan
Contoh : Tawanya menggelegar hingga membelah bumi.

  
Nama :  UMMI KALSUM
Gelar : Dra.
Lulusan ; IKIP Negeri Jakarta Tahun 1987
Jurusan ; Bahasa dan Sastra Indonesia


Tegar Adjie Baskoro bersama Ryan Ramanda Prabangkara